Udah lebih 62 bulan 2 hari didalam kisah ini, kisah yang akhir belakangan ini lebih banyak air mata dibanding suara tawa. Mungkin bosan mungkin stack atau mungkin terlalu banyak ego yg mengalah akhirnya semua tumpah.
Hay kamu pria ku , iya kamu priaku yang selama ini menemani yang selalu ada dan tak pernah menyerah. Tapi kali ini berbeda , 90 derajat . Ini diposisikan kamu baru sampai ditahap menjauh dan aku seakan akan stack di titik 0 derajat dimana kamu terus menjauh dan semakin berubah.
Bukan hanya tentang pengkhianatan kamu kemarin dan bukan juga tentang segala kekurangan yg ada tapi inilah titiknya. Titik dimana aku berusaha bertahan dengan segala cara sementara kamu menjauh dengan segala upaya.
Hay lagi buat kamu priaku, tak bosan rasanya aku menuntut sesuatu, menurut aku ingin jadi prioritasmu , menuntut aku ingin selalu jadi hal pertama dan terakhir yg km pikirkan menghabiskan hari.
Tak penting juga bukan kalau aku bicara bagaimana mendapatkan ku. Tak usah diingatlah rasa gembiranya dijadikan nomor 1 oleh kamu. Dan tak penting juga Diingat menurut km. Rasanya egoku makin menjadi makin menginginkan kamu seutuhnya tanpa terbagi tapi ah sudah lupakan aku sekarang seperti bayangan yg siang tak dianggap malampun tak terlihat
Sekarang masih mungkin buat aku nuntut janji? Janji yang dulu km ucap berulang kali. Janji yang sama . "Aku selalu sayang kamu" ya itu janji kamu. Janji dimana sayang kamu untuk aku ,bukan yg lain dan bukan yg berbeda hanya itu .
Rasanya sewaktu dulu ada lelaki yg memberikan harapan lebih aku tetap memilih kamu karena janjimu itu. Tapi sekarang aku menuntut janji itu setidaknya bertingkahlah sama seperti km mengucap janji itu. Setidaknya jika kamu ingin mengakhiri kisah ini semua jadikan janji kamu itu suatu janji yang tak pernah bisa kamu tepati
Sincelly
Women can't be move
Tidak ada komentar:
Posting Komentar