Rabu, 24 Desember 2014

Diantara Drama

"Safi gimana diterima gak ?" ucap Ressi

Kenalkan namaku Safira Zara biasa dipanggil "safi" atau "sapi" atau "sa" ya terserah mereka mau memanggilku apa yang jelas kisah ini berhubungan dengna duniaku, dunia dimana cinta klise , persahabatan yang seperti lagu , dan masa depan yang masih jadi misteri .

"gak res, gak diterima" ucapku sambil menghembuskan nafas.

ya kecewa memang tidak bisa masuk sekolah itu tapi sebenernya salahku juga dari 100 soal aku hanya mengerjakan 60 soal, dan jeng jeng skor ujianku hanya 58 point. dan minimal skor untuk masuk di sekolah itu 60 point persis seperti soal yang aku jawab. tapi hanya satu dipikiranku bagaimana aku bicara kepada mama dan ayah kalau aku tidak diterima disekolah tersebut? mungkin bukan masalah aku menjawab soal berapa dan berapa benarnya tapi masalah "gengsi" ayah nantiya akan mempersulit aku akan sekolah kemana

sepanjang jalan dari tempat pengumuman tadi aku terus berfikir , bagaimana nantinya ayah lebih memilih menyekolahkan ke luar daerah atau bahkan lebih parah lagi sekolah ditempat asal beliau yaitu kalimantan, ah mumet sudah otakku membayangkan harus pindah dan bersekolah ke daerah antah berantah.

"safiiiiii , heyyyyy" panggil seseorang kearahku

"rasanya tadi ada yang manggil" ucapku sambil tengok kanan kiri

"hey dibelakang" ucap orang tersebut

"eh" ucapku sambil berbalik badan dan langsung berhadapan dengannya.

"rumah kamu udah kelewat 5 rumah dan masih gak sadar?" ucap ressi.

"oh iya? masa sih hehehe" ucapku malu menutpi mukaku dengan buku yang ku bawa tadi.

"pasti ngelamun hahaha" ucap ressi sambil tertawa lepas.

"hehe iya, udah ya dah " balasku sambil berlari menuju rumahku yang sudah terlewat lagi.

sudah sampai digerbang rumah dan dadaku terasa sesak mungkin karena efek deg deg an yang terlalu parah untuk mengumumkan anak pertama ini tidak lulus ujian masuk sekolah. ya sudahlah legowo kalau harus dimarahi ayah mama .

"Assalamualaikum" salamku masuk kedalam rumah

"Waalaikumsalam" jawab ayahku yang berjala meghampiri.

"ayah , hasil ujiannya.............." ucapku terpotong

"gak lulus? hahaha" ucapp ayahku sabil tertawa

"iya" singkat jawabku sambil merendahkan suara

"jangan bohong, jadi gimana hasilnya" nada ayahku berubah serius

"tidak lolos ayah" jawabku kembali merendah

"gimana bisa? anak pak romi saja yang kaya begitu bisa lolos, masa kamu enggak" ucap ayahku meninggikan suaranya

"bisa ayah , soalnya cuma jawab 60 soal dan pointnya 58 " ucapku sambil menunduk

"jadi cuma salah 2?" nada ayah mulai stabil

"iya salah 2 ayah" jawabku

"2/60x100 %, jadi sekitar 6% jawaban kamu yang salah" balas ayah

"iya 6% dari total keseluruhan jadi 94% benar" sambungku

"hm, mengenai kemana kamu sekolah ayah kasih pilihan dua, sekolah dikalimantan atau sekolah di Mulya Kirana " ucap ayah

yap sekarang diri endii bingung, sekolah diantara 2 pilihan itu bunuh diri namanya . haduh !! ih kenapa harus di Mulya Kirana disitu benar-benar tak pernah terbayang akan sekolah disitu, ah atau pergi ke kalimantan aja?? tapiiiii.... ahhhhh bagaimana ini

"safira zara, kamu ditanya" tanya ayah sambil ingin memastikan akan disekolah mana

"hemm... ayah kalau sekolah lain jangan di Mulya Kirana" ucapku

"ya sudah di kalimantan hahha " kata ayahku sambil tertawa kecil

"baiklah di Mulya Kirana " ucapku sambil menghela nafas


Bersambung

Rangkaian produk daycream dan night cream scarlet yang ngebuat auto glowing , (Brightly Ever After Day Cream and Night cream)

 Hallo semua  Assalamualaikum wrwb  Ga lengkap nih setelah kemarin review serum scarlet , kayaknya wajib pake banget buat trial face cream y...