Rabu, 21 Juli 2010

ayah

seorang perempuan yang akan menjadi dewasa pasti akan meninggalkan orang tuanya.baik dia sekolah diluar daerah yang jauh dari orang tua maupun jikalau sudah menikah akan mengikuti sang suami.

pasti akan terbesit perasaan kangen bersama mama. tapi bagaimana dengan ayah? mungkin mama yang lebih sering mengigatkan,lebih sering menelphone,lebih sering bicara dengan anaknya,dan ketika kecil mungkin lebih dekat dengan mama.

tapi taukan kamu ,dengan tubuh letih,dan raut muka yang lelah ayah masih menanyakan kabarmu dahulu melebihi kabar yang lain.dengan raut muka lelah bertanya pada mama " apa yang dilakukannya hari ini?" "apa ada yang aku lewatkan tentang dia?" sadarkah itu??

ketika kita belajar sepeda roda 4 dan ingin berlanjut ke sepeda roda 2 ,pastinya 2 roda bantu akan dilepas dan mama berkata : " jangan dilepas,nanti jatuh" tapi apa yang dilakukan ayah, dia menatapmu, mempercayaimu dan menyakinkan dirimu bahwa kamu bisa, dan jadilah kamu bisa menaiki sepeda roda 2,

ketika kamu menginginkan boneka yang cantik ,mama hanya melihatmu sementara ayah berkata : tidak sekarang sayang" bukan ayah tidak mau membelikan akan tetapi sedikit demi sedikit ia melatih dirimu untuk tidak manja,melatihmu untuk mendapatkan suatu barang harus dengan kerja keras.

ketika kamu sakit pilek/flu ayah dengan tegas berbicara " dibilang jangan minum es"sedangkan mama menasihati dengan lembut.bukan bermaksud marah kepadamu akan tetapi ayah sangat khawatir padamu.

ketika kamu sudah beranjak remaja...kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat izin keluar mala am, dan papa bersikap tegas dan mengatakan :" tidak boleh" tahukah kamu bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? karena bagi ayah kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga. setelah itu kamu marah pada ayah dan masuk kamar dengan membanting pintu...dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah mama..tahukah kamu bahwa pada saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu tapi lagi-lagi dia harus menjagamu.

ketika saat seorang cowok sering meneleponmu, atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu, ayah akan memasang wajah paling cool sedunia...ayah sesekali sering mengintip saat kamu sedang ngbrol bedua diruang tamu...sadarkah kamu bahwa hati papa merasa cemburu.

saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa melanggar jam malamnya. maka yang dilakukan ayah adalah duduk diruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawtir...dan setelah perasaan khwatir itu berlarut-larut..ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati papa akan mengeras dan papa memarahimu..sadarkah kamu "bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti ayah akan segera datang ...bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan ayah"

setelah lulus SMA ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur. ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...tapi ayah toh tetap tersenyum mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa..dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...ayah harus melepasmu dibandara. tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. padahal papa ingin sekali menangis seperti mama dan memelukmu erat-erat. yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata :"jaga dirimu baik-baik ya sayang". ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. ayah pasti berusaha kerasmencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan....kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah :"Tidak,,,tidak bisa!" padahal dalam batin papa, ia sangat ingin mengatakan "iya sayang, nanti papa belikan untukmu". tahukah kamu bahwa pada saat itu ayah  merasa gagal membuat anaknya tersenyum.


saat kamu diwisuda sebagai sarjana. ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

sampai saat seoraang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada papa untuk mengambilmu darinya. ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin...karena ayah tahu..bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. DAN AKHIRNYA....

saat ayah melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, ayah pun tersenyum bahagia...apakah kamu mengetahui, dihari yang bahagia itu papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis...ayah  menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa...dalam lirih doanya kepada ALLAH, papa berkata :"YA ALLAH TUGASKU TELAH SELESAI DENGAN BAIK...PUTRI KECILKU YANG LUCHU DAN KUCINTAI TELAH MENJADI WANITA YANG CANTIK...BAHAGIAKANLAH IA BERSAMA SUAMINYA...."

setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...dnegan rambut yang semakin tua dan memutih...dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk menjagamu dari bahaya...ayah  telah menyelesaikan tugasnya...

Papa,Ayah,Bapak,Abah,Abi..
.adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

Sebuah Hikmah : "Nenek Pemulung di Pulau Untung Jawa"

Perawakannya kecil. Di wajah dan dahinya tampak jelas kerutan tanda usianya sudah lanjut. Sambil menggendong karung plastik, dia berjalan menyusuri pantai Pulau Untung Jawa. Seorang diri. Nenek ini cekatan memunguti aneka benda plastik yang bertebaran di bibir pantai.

Satu, dua, tiga jam. Dia terus berjalan menyusur pantai, berharap ada limpahan “rezeki” berupa sampah plastik yang terbawa oleh ombak Laut Jawa. Sesekali dia rehat dengan berjongkok. Sudah pasti, dia sangat kelelahan.
“Nenek itu orang yang paling kasihan se Pulau ini, Mas…,” kata salah seorang penjual minuman keliling di pantai Pulau Untung Jawa.

Nenek itu sering disapa Nek Ami. Dia satu-satunya wanita sepuh yang berprofesi sebagai pengumpul plastik bekas di Pulau Untung Jawa. Di usianya yang sudah senja, dia masih berkutat dengan ketidakpastian hidup.
Dalam sehari, rata-rata dia berhasil mengumpulkan 2 kilogram sampah plastik yang kemudian dia jual Rp 2 ribu per kilonya. Sejak matahari mulai terbit, dia sudah berangkat ke “kantor”-nya di pantai. Dia mengacak-acak onggokan-onggokan sampah yang terbawa ombak.

“Nenek mah udah lahir lama sebelum merdeka, tong (Mas)…,” tuturnya. Itu berarti usianya sudah lebih dari 65 tahun. Bisa jadi 70 atau 80 tahun. Sambil asyik memilah sampah, dia bercerita bahwa di pulau ini tidak ada orang yang seperti dirinya.



“Orang pasti malu jadi tukang ngambilin ‘mainan’ (istilah dia untuk sampah plastik), tapi mau begimana? Nenek masih butuh makan, nggak ada yang ngejamin (menjamin),” ungkapnya
.
Obrolan kami berlangsung singkat, karena sudah mau magrib. Nek Ami pamit pulang. Rumahnya ada di bagian belakang pulau. Sekira 10 meter di belakangnya terdapat hutan bakau yang berbatasan dengan laut lepas. Air di rumahnya pun asin. Rumah itu sangat sederhana. Di depannya terdapat bangku panjang sebagai tempat dia biasa selonjoran selepas bekerja.

Mari berhitung sederhana. Harga sampah Rp 2 ribu per kilogram. Bila Nek Ami ini hanya mampu “menghasilkan” 2 kilogram saja sehari, berarti penghasilannya tiap hari hanya Rp 4 ribu. Sebuah angka yang hanya cukup untuk membeli sepiring lontong sayur tanpa telur.
Namun, tidak terlihat kerisauan, kecemasan, atau keluh kesah di wajahnya. Salut. Nek Ami adalah sosok yang tetap punya wibawa, harga diri, dan martabat yang tinggi walaupun dia secara materi tergolong dhuafa. Tidak terucap sedikit pun kata mengiba-iba dari bibirnya.

“Yang penting bisa makan apa aja, masih bisa jalan, masih bisa ngeliat,” ujarnya lirih sambil mengunyah sirih yang jadi camilan favoritnya.
Nek Ami, boleh jadi miskin harta, tapi sungguh kaya jiwa. Nek Ami secara tidak langsung menjadi bagian dari usaha pelestarian lingkungan dengan menjadi pengumpul sampah.

Subhanallah hidup ini memang penuh dengan banyak hikmah .dari hikmah kehidupan yang sangat pahit sampai hikmah kehidupan yang membuat kita ingin hidup 1000 tahun lagi.
mudah-mudahan sepengal tulisan ini menjadikan inspirasi agar kita lebih baik lagi.


(sumber :http://www.eramuslim.com/hikmah/dhuafa/nenek-pemulung-di-pulau-untung-jawa.htm)

Rangkaian produk daycream dan night cream scarlet yang ngebuat auto glowing , (Brightly Ever After Day Cream and Night cream)

 Hallo semua  Assalamualaikum wrwb  Ga lengkap nih setelah kemarin review serum scarlet , kayaknya wajib pake banget buat trial face cream y...